Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Kamis, 28 Mei 2020

Bersetubuh Dengan Suster Cantik Yang Rindu Akan Kepuasan

ZumaQQ : Situs Pkv Games DominoQQ dan BandarQ Online Terpercaya

Bersetubuh Dengan Suster Cantik Yang Rindu Akan Kepuasan

ZumaQQ - Sebut saja nama saya Aldo, cerita ini berawal ketika saya sakit kepala tidak seperti sakit kepala biasa pada umumnya. Saya cemas sakit kepala saya ini semacem vertigo, lantaran sakitnya yg beneran tidak tertahan dan akhirnya, saya paksakan untuk pergi ke dokter untuk melakukan check-up. 

Singkat cerita saya datengin RSUD yang dekat dengan tempat tinggal saya, yahh umum deh yang namanya RSUD, pasti rame, penuh serta ngantri! Bukanlah kepalang seperti ingin ngambil beras murah. Namun aktivitas ngantri saya sedikit lebih mengasyikkan waktu itu. Lantaran pas di depan saya duduk, yaitu meja resepsionis yg dibaliknya ada perawat yg sangat cantik.

Setelah saya mencari-cari tau, ternyata nama perawat tersebut Stevi dan penampilannya umum saja lantaran masih tetap pakai seragam perawat putih komplit dengan topi kecilnya yg nempel di atas kepalanya. Kulitnya putih, rambutnya hitam pekat, tubuhnya lumayan menggoda.  Singkat cerita saya sudah menunggu kurang lebih 30 menit, sembari liatin perawat Stevi yg lucu, tau-tau nama saya di panggil dokter untuk masuk ke dalam ruangan buat di check. 

Bergegaslah saya masuk ke ruang dokter yg meriksa saya cowok, dokter tersebut sudah tua, tapi tetep saja yg saya pikirin hanya Suster Stevi yg di depan tadi. Duh, bagaimana yaa langkahnya untuk ngajak kenalan? Demikian yg saya pikirin sepanjang lagi di check si dokter.

Tidak sampai 15 menit saya di check, sesudah dokter ngasih resep segera saya keluar. Saat sebelum pulang saya tidak menyia-nyiakan peluang, saya samperin saja meja Suster Stevi dengan modal sebagian pertanyaan asal. 

“Sore Suster, ingin bertanya dong. Itu kalau ingin nebus resep obat dari dokter dimana ya?” tanya saya, walaupun sebenarnya saya tau apotik rumah sakit ini dimana.

Stevi yang sedang repot menulis di buku besar ini juga kaget dengan saya yang mengajukan pertanyaan dengan mendadak.

“Iya sore pak, Bapak bisa ikuti jalan ini dan lurus saja sampai ketemu pertigaan disebelah kanan ada apotiknya ya pak. ”Sembari menunjuk pintu di belakang saya
“Oh gitu ya, Sus? ” Jawab saya, sambil sok mikir jalan ke apotik, walau sebenarnya saya lagi mikirin buat nanya alamat suster Stevi secara langsung.
“Kalau tempat tinggal suster, arahnya kemana? ”tanya saya sambil menggoda suster Stevi"

Stevi jadi tersenyum kecil, senyumnya bener-bener manis serta buat saya deg-degan bossku.

“Rumah saya jauh pak. Sulit dijelasinnya, hehehe. ” Jawab suster Stevi sembari senyum-senyum malu.
“Terus kalau jauh, suster pulangnya bagaimana? Ada yg jemput? ”tanya saya lagi.
“Masih tetap dengan senyum manisnya, stevi menjawab “Biasa sih naik angkot Pak”
“Oh gitu, memang Suster pulang jam berapa? kalau saya anter pulang, Mau tidak sus?” Sesudah nanya itu, saya baru ngerasa saya nekat banget. Namun ya, jika dia tdk ingin, besok juga tidak akan ketemu lagi, jadi saya tidak bakal malu malu banget.
“Duhh tidak usah pak, nanti merepotkan bapak, bapak kan juga lagi sakit.”
“Udah sehat kok sus. Mulai sejak tadi lihat suster pertama kalinya. Hehehe. ”Jawab saya dengan sedikit gombal. 

Stevi tidak menjawab, cuma lihat catatan yang ada dimejanya sebentar lantas berkata,

“Kalau bapak benar ingin antar saya, saya nanti pulang jam 5 sore pak. ” Jawab Stevi sembari memberi suatu kode lampu hijau gitu bossku....
“Bapak pulang saja dahulu, istirahat dirumah.”

Demikian saya lihat, ternyata yg dituliskan disitu yaitu nomor Hp nya. Wah, jalan bagus nih pikir saya, dan akhirnya saya pulang dengan perasaan suka bercampur salah tingkah lantaran bingung tidak tahu kelak mesti bagaimana dengan suster Stevi.

Saya langsung menyodorkan tangan saya ke Stevi

“Aku Aldo… ” Ucap saya buat kenalan.
“Stevi, pakk… ” Jawab Stevi sembari menjabat tangan saya.

Singkat cerita, pada sore itu saya sudah parkirin motor saya di RSUD buat nunggu Stevi. Dari jauh saya lihat stevi jalan keluar dari gedung rumah sakit masih tetap dengan seragamnya, cuma ditambah sweeter berwarna abu-abu serta ransel kecil yg disangkutkan di bahunya.

Stevi melemparkan senyum manisnya setelah lihat saya yg berdiri disamping motor saya.

“Sudah lama ya, Pak? Maaf ya bikin nunggu lama… ” tutur Stevi dengan sopan.
“Enggak kok, baru sebentar hehehe. ” Jawab saya sembari menyodorkan helm untuk dipakai Stevi.
“Mau langsung pulang? Atau ingin kemana dulu? ”
“Hmm, terserah kamu aja pak. Saya ga buru-buru kok. ” Jawabnya pelan.
“Kalau makan dulu, gimana? ” tanya saya.

Stevi cuma mengangguk, langsung saya nyalakan motor serta pergi mencari makan. Sesampainya di tempat makan, sangat banyak hal yg kita bicarakan. Dari mulai masalah pekerjaan, hingga kehidupan pribadi. Dari percakapan di tempat makan,  ternyata Stevi itu baru putus dengan kekasihnya tiga bulan lalu dan pacarnya saat ini sudah menikah dengan wanita lain. Saya benar-benar tidak menyangka, wanita secantik Stevi itu bisa ditinggal untuk wanita lain.

Hari semakin malam dan juga mendung, kami berdua akhirnya mengambil keputusan untuk pulang sebelum hujan. Stevi memberi tahu arah jalan ke tempat tinggalnya yang ternyata saya cukup hapal dengan daerah itu. Saya mempercepat motor bebek saya melalui jalan tikus yang saya tahu agar dapat cepat sampai ketempat tinggal Stevi.

“Duh, Pak. Terima kasih banyak ya sudah antar saya sampai kehujanan. Maaf merepotkan ya, Pak. ” Kata Stevi ketika sampai di depan tempat tinggalnya.

Tempat tinggalnya tidak terlalu besar, tampak bagus dengan adanya banyak tanaman dibagian teras, dengan cat berwarna hijau yg menaikkan kesan damai.

“Ohh tidak apa kok. Saya yg mohon maaf antar kamu naik motor, kamu jadi kehujanan… ”Jawab saya sembari meringis kedinginan.
“Pak, masuk dulu yuk.. Saya buatkan teh hangat dan pinjamkan baju buat Bapak. Jangan dipaksa pulang, Nanti bapak sakitnya makin parah lohhh.”
“Jangan jangann ... Tidak enak ah nanti sama orang rumah kamu… ” Jawab saya basa-basi.
“Gak apa kok pak ... Lagian saya juga tinggal sendiri.. Ayukk pakkk. Masukin aja motornya ” Kata Stevi sembari membukakan pagar tempat tinggalnya.

Sayapun juga mengambil keputusan untuk masuk sebentar sembari nungguin hujan reda. Stevi mempersilahkan saya untuk duduk di ruangan tamunya yg kecil tetapi bersih serta teratur rapi.

“Duduk dulu pak, sebentar saya ambilkan baju ganti ya untuk bapak… ” Kata Stevi sembari jalan ke kamarnya.

Saya duduk sembari lihat-lihat, terdapat banyak foto saat Stevi wisuda, cantik sekali dengan kebaya serta toga. Juga terdapat banyak foto yg kelihatannya yaitu orang tua Stevi disamping foto wisudanya.

“Ini pak, handuknya… ” Stevi memberikan saya handuk berwarna biru tidak tipis untuk saya mengeringkan tubuh.
“Iya, terima kasih ya. Oia, panggil Aldo saja ya jangan panggil pak lagi yaa. Sepertinya usia kita tidak beda jauh. Hehehe. ”Kata saya sembari mengambil handuk dari tangan suster Stevi.
“Hehehe iya, Aldo. ”Jawabnya.

Saya juga segera ke kamar mandi untuk mengeringkan tubuh saya. Sesudah mengeringkan tubuh saya, saya kembali ke ruang tamu. Waktu melewati satu diantara ruangan, saya melihat pintu yang tidak tertutup rapat. Maksud hati mau tutup pintu itu walau saya tidak paham ini kamar atau ruang apa. Kaget saya ternyata diruangan itu ada Stevi yang sedang mengganti pakaian.

Stevi yang terlihat cantik walau badannya terbalut seragam kerja, tampak semakin cantik tanpa ada busana. Rambut hitam lurus sepunggung membuatnya terlihat lebih anggun, badannya yang putih seksi, pantatnya yang kencang serta payudara yg cukup menantang, bikin saya betul-betul berpikiran kotor sehingga celana saya juga makin tidak nyaman karena batang kemaluan saya yang semakin mengeras. 

Cemas Stevi tahu atau tidak ya saya ngintip, saya segera balik ke ruangan tamu dan saya segera duduk di sofa. Tidak lama kemudian stevi keluar dari kamar, dan sudah menggunakan pakaian dress tidur yang tipis, sembari membawa gelas berisi teh hangat diberikan ke saya.

“Ini doo diminum dulu… ” Kata Stevi memberikan minum, sembari duduk disamping saya.
“Iya, terima kasih ya Stevi… ” Jawab saya tersipu malu.
“Hmm, Aldo tadi ngintipin saya ya? ” Bertanya Stevi.

DHEG! Saya Kaget dan bingung harus jawab apa.

“Ahh? Tidak kok, memang tadi Stevi di mana? ”
“Di kamar, saya tahu kok, tadi saya lihat bayangan kamu dari meja rias saya.”
“kamu benar ngintip aku kan ?“ Tanya Stevi dengan suara sedikit lebih tinggi.

Saya menunduk malu, bingung serta tidak tahu harus ngomong apa.

“Iya, Stevi. Maaf ya, tadi tidak ada maksud. Tujuannya ingin menutup pintu, eh malah jadi ngintip…. ” Jawab saya dengan sangat malu. DominoQQ

Saya tidak berani lihat muka stevi, sampai tau tau dia mengeser duduknya agar semakin deket sama saya.

“Terus, kamu cuma mau ngintip saja? ga mau liat langsung? ” Bisik Stevi di telinga saya.

Mendadak mendengar kata Stevi, terlintas begitu saja dipikiran saya berpikir yang tidak-tidak dengannya. Aku langsung memberanikan diri untuk melihat Stevi, saat itu juga tanpa banyak basa basi Stevi langsung lumat bibir saya, saya terdiam sebentar karena kaget yang melihat Stevi langsung mencium bibir saya dan sayapun membalas ciuman Stevi.

Kami berdua pun berciuman dengan penuh gairah, apalagi habis terkena hujan saat perjalanan mengantarnya tadi.

“Hmm emmm, uhhhh Aldo, pelan-pelan… ” Desah Stevi.

ZumaQQ : Situs Pkv Games DominoQQ dan BandarQ Online Terpercaya

Desahan Stevi malah bikin saya makin terangsang serta ingin nikmatin tubuhnya tanpa ada bekas. Saya memulai dengan mencium bagian leher Stevi. 

“Emm emmm ssss... enakk doo uhhh emmm ... Aku udah lama banget ga begini doo ..emm ..“

Aku terus menciumi leher Stevi dengan semakin napsu karna mendengar desahannya yang menggoda sekali, emang pacar kamu kemana? "Tanya aku

“3 bulan lalu aku baru saja putus dan selama 3 bulan itu aku tidak ada berhubungan dengan pria do .. ahh emmmm pelan-pelan ahh emmmm ....“ jawab Stevi sambil mendesah keenakan.

Perlahan aku meremas-remas payudara Stevi, membuat Stevi semakin napsu 

“Uhhh emmmm .... ahh enakk do sssshh ...“

Sambil perlahan aku ciumi leher dan aku remas payudara Stevi, perlahan aku turunkan dress tidur Stevi yang tipis hingga terlihat payudaranya sepenuhnya dengan menggunakan BH berwarna hitam. 

Stevi ikut memegang tangan aku yang sedang meremas payudaranya, dan Stevi ikut meremas-remas buah dadanya. ahhh emmm sssshhh .... Sambil meremas-remas buah dada Stevi perlahan aku lepaskan BH nya yang berwarna hitam. Stevi merangkul leher aku dan menarik aku mendekat dengan payudaranya. kemudian tanpa banyak bicara aku kulum dan aku sedot-sedot puting Stevi yang sudah mengeras.

“Uhhh ahhhh ssshhh emmm Aldo .... enakk bangett dooo ughhh sss ahhh emmm ,,.. desah Stevi yang begitu keenakan dengan permainan aku diatas tubuhnya.“



Sambil mendesah keenakan tangan Stevi perlahan meraba-raba kont*l aku yang sudah tegang karna desahan dia. Stevi menarik aku dan mencium bibir aku emm mm .. dan berbisik "dibuka dong celanannya sayang"sambil meremas-remas kont*l aku dia berbisik dan melihat aku dengan pandangan yang sangat nakal, dan akupun bergegas melapas celana aku.

Setelah aku melepas celana dan CD aku, aku langsung meniduri kembali tubuh Stevi yang menggunakan dress tidur yang sudah aku turunin hingga buah dadanya terlihat jelas. akupun kembali mengulumi payudara Stevi sambil meremas kedua payudaranya dengan penuh napsu.

ahh emm ahh ssshhh emmm pelan-pelan sayangg ughh ssshh emmm enakk aahhhh .... *desah Stevi yang begitu keenakan*

Stevi bangkit dan mendorong aku tertidur disofa, dan Stevi dengan sangat liar memainkan tubuhku, dengan melepas kaos aku terlebih dahulu, stevi menciumi seluruh tubuh aku dari bibir hingga bawah. 

“emm ahhh ssshh ahh ... desah aku yang begitu keenakan ditiduri suster secantik Stevi“
“Stevi mengocok kontol aku dan menjilati bagian samping kontol aku mmmm ... ssssmm“

“Punya kamu besar ya doo, aku belum pernah dimasukin yang sebesar ini .. pasti enak banget yaa *tanya Stevi sambil mengulumi kont*l aku*
“Ahh emm ahhh ahh .. aku mendesah keenakan dan menjawab “emang mantan kamu ga sebesar punya aku?“

Stevi bangun dan mendekati kont*l aku ke arah mem*knya ... sambil mencium-cium bibir aku dan menggoda aku. *belum pernah cobain yang sebesar kamu punya sayang emmmm mmm ahhh mmm* jawab stevi

Tanpa aku sadari ternyata kont*l aku sudah didalam mem*k Stevi dan Stevi langsung mengoyangkannya dengan begitu nikmat *mmm mmm ssshh ... ahhh ahhhh enak bangett punya kamu do .. uhh shh ahh*

Sambil berciuman dengan penuh napsu, akupun membantu keluar masukan kont*l aku didalam mem*k Stevi. uhh sshh uhh emm .... aku mulai menyodok mem*k Stevi dengan lebih kuat dan dalam. *Cplokk plokk plokkk plokkk* suara kont*l aku yang sedang beradu dengan mem*k Stevi yang sudah becek*

Stevi memeluk aku dengan erat dan sambil mendesah-desah uhhh emmm ahh ahhh sss ahhh Aldo uhhh ssss duhh uhhh besar bangett emmhhh enakkk uhhh.....*

Aku yang semakin napsu mendengar desahannya, hingga ku entot mem*k Stevi semakin kuat dan cepat uhh sss uhhh yess mm ahhh ........

Stevi semakin menjerit keenakan ahhhh uhhhhh sssshh ahhhh ahhh teruss sayangg uhhh*

Stevi mengeluarkan kont*l aku dari dalam mem*knya dan mengarahkan mem*knya ke dekat badan aku dan tiba-tiba keluar cairan dari vaginannya *croootttt crooootttt ahhh emmm shhh ahhhh crooott* Stevi setelah mengeluarkan cairan dalam vaginannya langsung berbaring diatas tubuh aku dan memeluk aku dan juga berbisik *sebentar ya do, kamu punya enak banget buat punya aku keluar duluan* sambil menciumi leher aku. 

Akupun yang sudah kepalang tanggung bangun dari sofa dan menarik Stevi untuk bangun. Stevi pun ikut bangun dari sofa dan langsung bepose nungging berpegangan dengan sofa, akupun langsung memasukan kont*l aku ke dalam mem*knya dengan cepat langsung aku genjot mem*k Stevi, wajahnya stevi sungguh buat napsu aku semakin tinggi.

cplokk plokkplokkplokkk* ahhh uhhh ssshh emm ahhh ahhh ahh sayangg uhhh ssshhh* desah Stevi yang begitu kuat karna sodokan doggystyle aku yang begitu kuat. Kurang lebih hampir 15-20 menit kami bermain dengan doggystyle hingga Stevi lemas dan terjatuh di sofa sambil mendesah-desah keenakan. 

uhh emm ssss doo uhhh .. enak banget doo aku ga kuat nungging lagi, kaki aku gemeteran doo uhhh ssshhh emmm..... *terlihat bagian tubuh Stevi gemeteran dan vaginanya mengeluarkan cairan terus menerus*

Aku yang melihat Stevi terbaring lemas di sofa, aku mulai memasukan lagi kont*l aku dan mengenjot mem*knya kembali... Stevi mendesah sangat hebat membuat aku semakin kuat mengenjot mem*knya. BandarQQ

Umm umm ssshh emmm ahhh ..... crooot crooot croooot crooot uhhh ssshhh... akupun keluar dan mengeluarkan cairan aku di badan Stevi. Kemudian Stevi menarik aku dan menciumi aku, sambil berbisik *makasih sayangg aku puas banget keluar lebih dari 3x kamu buat ... uuhhhh kamu nginep sini aja ya do, nanti pagi atau mungkin subuh dan sebelum berangkat kerja aku mau main lagi sama kamu*

Akupun menginap dirumah Stevi, dan kami berdua di kamar tidur tanpa mengenakan sehelai pakaian. Subuh sekitar jam empat aku terbangun dan lihat tubuh stevi begitu mulus dan sexy buat aku napsu, dan kami berduapun bercinta lagi hingga pagi dan aku antar stevi berangkat kerja.

Semenjak kejadian ini kamipun bedua resmi menjadi sepasang kekasih, 3 bulan pertama pacaran kami bedua seperti pasangan yang haus akan sex. Setiap hari kami pasti ada berhubungan sex, yang lebih hot saat 1 bulan pertama jadian. Dalam 1 hari kami bisa bersetubuh lebih dari 5 kali, pernah kami menghabiskan waktu seharian untuk bercinta saja saat stevi libur kerja.

Sebelum kami mengakhiri artikel ini, apa kalian sudah tahu dengan apa yang di maksud oleh ZumaQQ ? Untuk info lebih jelasnya lagi, kalian bisa langsung kunjungi.

ZumaQQ : Situs Pkv Games DominoQQ dan BandarQ Online Terpercaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot