Pengalaman Sexku Yang Luar Biasa Bersama Dosenku Dan Pembantunya
ZumaQQ - Cerita ini berawal pada waktu ujian tengah semester, di temani rintikan hujan disepanjang jalan menuju ke tempat ibu dosen ku yang cantik, saya dipanggil ke rumah dosen wanita yang masih agak muda, sekitar 28 tahun. bodynya asyik di pandang mata, lurus sebahu rambutnya. Ia juga lulusan dari perguruan tinggi tersebut.
Aku dipanggil ke rumahnya karena aku di minta untuk mengurus keperluan dia, karena dia akan ke luar kota. Malam harinya saya pun ke rumahnya sekitar jam 8.30 malam. Saat itu rumahnya hanya ada pembantunya yang juga masih muda dan cantik. Suaminya saat itu belum pulang dari rapat di puncak. Otomatis kondisi rumah lagi sepi, hanya wanita-wanita saja penghuninya.
Saat saya membuka pintu rumahnya, saya agak terkaget karena dia memakai gaun tidur yang tipis, sehingga terlihat payudara yang menyumbul keluar. Saat saya perhatikan, dia ternyata tidak memakai BH. Terlihat saat itu buah dadanya yang masih tegar berdiri, tidak turun. Putingnya juga terlihat besar dan kemerahan, sepertinya memiliki ukuran sekitar 34B.
Sewaktu saya sedang memperhatikan Dosen saya itu, saya kepergok oleh pembantunya yang ternyata daritadi memperhatikan saya. Sesaat saya jadi gugup, tetapi kemudian pembantu itu malah mengedipkan matanya pada saya, dan selanjutnya ia memberikan minuman pada saya. Saat ia memberi minum, belahan dadanya jadi terlihat (karena pakaiannya agak pendek), dan sama seperti dosen saya ukurannya juga besar.
Kemudian dosen saya yang sudah duduk di depan saya berkata, (mungkin karena saya melihat belahan dada pembantu itu)
“Kamu mau ya nyusu sama buah dada yang sintal..?”
"Saya pun tergagap dan menjawab, “Ah… enggak kok Bu..!”
“Nggak papa kok kalo kamu pingin.., Ibu juga bersedia nyusuin kamu.”
"Ibu serius ? Kalau benar boleh juga tuh Bu..!”
Tanpa diduga, ia pun mengajak saya masuk ke ruang kerjanya. Saat kami masuk, ia berkata,
“Bendi, tolong liatin ada apaan sih nih di punggung Ibu..!”
"tidak ada apa-apa kok Bu..!”
Tetapi tanpa disangka, ia malah membuka semua gaun tidurnya, dengan tetap membelakangiku. Saya lihat punggungnya yang begitu mulus dan putih. Kemudian ia menarik tangan saya ke payudaranya, oh sungguh kenyal dan besar. Kemudian saya merayap ke putingnya, dan benar perkiraan saya, putingnya besar dan sudah mengeras karena sudah terangsang.
Kemudian ia membalikkan tubuhnya, ia tersenyum sambil membuka celana dalamnya. Akupun bingung dan bertanya kepada dosenku
“Kenapa Ibu membuka baju..?”
“Gpp sayangg, ibu cuma mau bendi puaskan ibu malam ini, kalau perlu hingga pagi nanti.”
Mendenger kata-katanya, saya pun tanpa basa-basi terus menciuminya dan juga buah dadanya. Saya hisap hingga ia merasa kegelian. Kemudian ia membuka pakaian saya, ia pun terkaget saat ia melihat batang kejantanan saya.
“Oh, sangat besar dan panjang..! (karena ukuran penis saya memang besar, sekitar 17 cm dan berdiameter 3 cm)”
Dosen saya pun sudah mulai terlihat atraktif, ia mengulum kemaluan saya hingga biji kemaluan saya.
“Ah.. ahh Bu… enak sekali, terus Bu, aku belum pernah dihisap seperti ini..!” desah saya.
Karena dipuji, ia pun terus semangat memaju-mundurkan mulutnya. Saya juga meremas-remas terus buah dadanya, nikmat sekali kata dosen saya. Kemudian ia mengajak saya untuk merubah posisi dan membentuk posisi 69. Saya terus menjilati vaginanya dan terus memasukkan jari saya.
“Ah.. Bendi, aku sudah nggak kuat nih..! Cepat masukkan benn..!” katanya.
“Baik Bu..!” jawab saya sambil mencoba memasukkan batang kemaluan saya ke liang Vaginanya.
“Ah.., ternyata mem*k ibu sempit juga ya Bu..! Jarang dimasukin ya Bu..?” tanya saya.
“Iya Benn, suami Ibu jarang bercinta dengan Ibu, karena itu Ibu belum punya anak, ia pun juga sebentar permainannya.” jawabnya.
Kemudian ia terus menggelinjang-gelinjang saat dimasukkannya penis saya sambil berkata,
“uhh… agghhh… besar sekali penismu, tidak masuk ke mem*k ku, ya ben..?”
“Ah nggak kok Bu..” jawab saya sambil terus berusaha memasukkan batang keperkasaan saya.
Kemudian, untuk melonggarkan lubang mem*k nya, saya pun memutar-mutar batang kemaluan saya dan juga mengocok-ngocoknya dengan harapan melonggarkan liangnya. Dan betul, lubang senggamanya mulai membuka dan batang kejantanan saya sudah masuk setengahnya. BandarQQ
“Uhhh… ohhh aduhhh emmmhhh… Terus Benn, masukkan terus,..!” katanya memohon.
Setelah memutar dan mengocok batang kejantanan saya, akhirnya masuk juga rudal saya semua ke dalam liang kewanitaannya.
“Oohh pssfff… aha hhah.. ah…uhh sshh” desahnya yang diikuti dengan teriakannya, “Oh my good..! Ohhh..!”
Saya pun mulai mengocok batang kemaluan saya keluar masuk. Tidak sampai semenit kemudian, dosen saya sudah mengeluarkan cairan vaginanya.
“uuhh aduhh Bendii, Ibu keluar ohh mmhh bennn uhhhh…” terasa hangat dan kental sekali cairan itu.
Cairan itu juga memudahkan saya untuk terus memaju-mundurkan batang keperkasaan saya. Karena cairan yang dikeluarkan terlalu banyak, terdengar bunyi, “Crep.. crep.. sleppp.. slepp..” sangat keras. Karena saya melakukannya sambil menghadap ke arah pintu, sehingga terdengar sampai ke luar ruang kerjanya. DominoQQ
Saat itu saya sempat melihat pembantunya mengintip permainan kami. Ternyata pembantunya itu sedang meremas-remas payudaranya sendiri (mungkin karena terlalu napsu melihat permainan kami). Oh, betapa bahagianya saya sambil terus mengocok batang keperkasaan saya maju mundur di liang vagina dosen saya. Saya juga melihat tontonan gratis ulah pembantunya yang masturbasi sendiri, dan saya baru kali ini melihat wanita masturbasi.
Setelah 15 menit bermain dengan posisi saya berada di atasnya, kemudian saya menyuruh dosen saya pindah ke atas saya sekarang. Ia pun terlihat agresif dengan posisi seperti itu.
“Aha.. mmhh ha.. ha…uhh emmhh punyamu keras dan enak benn uhhh emmhh” desah dosenku
15 menit kemudian ia ternyata orgasme yang kedua kalinya.
“Oh, cepat sekali dia orgasme, padahal aku belum sekalipun orgasme.” batin saya.
Kemudian setelah orgasmenya yang kedua, kami berganti posisi kembali. Ia di atas meja, sedangkan saya berdiri di depannya. Saya terus bermain lagi sampai merasakan batas dinding rahimnya.
“Oh.. oh.. Bendi ohh mmhh, pelan-pelan bendiii .. aghh sakitt uhh emmhh!” katanya.
Kelihatannya ia memang belum pernah dimasukan batang kemaluan suaminya hingga sedalam ini. 15 menit kemudian ia ternyata mengalami orgasme yang ketiga kalinya.
“Ah Bendiii, aku keluar lagii, ah… ah… ahhh… emmhhh..kamu hebat bendii uhhh!” desahnya sambil memuncratkan kembali cairan kemaluannya yang banyak itu.
Setelah itu ia mengajak saya ke bath-up di kamar mandinya. Ia berharap agar di bath-up itu saya dapat orgasme, karena ia kelihatannya sudah tidak sanggup lagi membalas permainan yang saya berikan. Di bath-up yang diisi setengah itu, kami mulai menggunakan sabun mandi untuk mengusap-usap badan kami. Karena dosen saya sangat senang diusap payudaranya, ia terlihat terus-terusan bergelinjang. Ia membalasnya dengan meremas-remas buah kemaluan saya menggunakan sabun
Setelah 15 menit kami bermain di bath-up, kami akhirnya berdua mencapai klimaks yang keempat bagi dosen saya dan yang pertama bagi saya.
“Oh Bendiii, aku mau keluar lagi.. uhhh emmhhh makasih bendi sayangg kamu memuaskan ibu banget!” katanya.
Setelah terasa penuh di ujung kepala penis saya, kemudian saya keluarkan batang kejantanan saya dan kemudian mengeluarkan cairan lahar panas itu di atas buah dadanya sambil mengusap-usap lembut.
“Oh Bendiii, kamu benar-benar kuat dan partner bercinta yang dahsyat, kamu tidak cepat orgasme, sehingga aku dapat orgasme berkali-kali. ini pertama kalinya bagiku Bendiii. Suamiku biasanya hanya dapat membuatku orgasme sekali saja, kadang-kadang tidak sama sekali.” ujar dosen saya.
Kemudian karena kelelahan orgasme hingga 4 kali, ia terkulai lemas di bath-up tersebut, dan saya keluar ruang kerjanya masih dalam keadaan bugil mencoba mengambil pakaian saya yang berserakan di sana.
Di luar ruang kerjanya, saya lihat pembantu dosen saya tergeletak di lantai depan pintu ruangan itu sambil memasukkan jari-jarinya ke dalam mem*knya. Karena melihat tubuh pembantu itu yang juga montok dan putih bersih, saya mulai membayangkan kalau saya dapat bersetubuh dengannya. Yang menarik dari tubuhnya adalah karena buah dadanya yang besar, sekitar 36B. Akhirnya saya pikir, biarlah saya main lagi di ronde kedua bersama pembantunya. Pembantu itu pun juga tampaknya bergairah setelah melihat permainan saya dengan majikannya.
Saya langsung menindih tubuhnya yang montok itu dengan sangat bernafsu. Saya mencoba melakukan perangsangan terlebih dulu ke bagian sensitifnya. Saya mencium dan menjilat seluruh permukaan buah dadanya dan turun hingga ke bibir kemaluannya.
Tidak berapa lama kemudian, kami pun sudah mulai saling memasukkan alat kelamin kami. Kami bermain sekitar 30 menit, dan tampaknya pembantu ini lebih kuat dari majikannya. Terbukti saat kami sudah 30 menit bermain, dan tiba-tiba dosen aku keluar dan melihat aku sedang menikmati pembantunya.
Dosen aku dengan wajah yang sudah lemas menghampiri saya yang sendang menikmati pembantunya. ku ciumi dosen ku dengan penuh gairah sambil mengenjot mem*k pembantunya ... Aku sungguh tidak menyangka bisa bermain dengan dosenku dan juga pembantunya secara bersamaan ... kamipun bermain threesome ... karna aku sudah keluar sekali saat dengan dosen aku ... permainan keduaku ini cukup lama dan bahkan sudah hampir 2 jam aku menikmati mem*k pembantunya dan juga dosenku.
Sungguh malam yang luar biasa sekali, bisa menikmati 2 wanita cantik sekaligus ... aku sungguh sangat beruntung pada malam itu. Aku terus mengenjot mem*k mereka secara bergantian .. Oh, ternyata saya sudah bermain seks dengan dua wanita bernapsu ini selama dua setengah jam. Saya pun akhirnya pulang dengan rasa lelah yang luar biasa, karena ini adalah pertama kalinya saya merasakan bercinta dengan wanita yang cantik ini seperti mimpi dan seperti Cerita Seks yang sering aku baca.
Sebelum kami mengakhiri artikel ini, apa kalian sudah tahu dengan apa yang maksud oleh ZumaQQ ? Untuk info lebih jelasnya lagi, kalian bisa langsung mengunjungi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar